Permulaan kebaikan dipandang ringan, tetapi akhirnya dipandang berat. Hampir-hampir saja pada permulaannya dianggap sekedar menuruti khayalan, bukan pikiran; tetapi pada akhirnya dianggap sebagai buah pikiran, bukan khayalan. Oleh karena itu, dikatakan bahwa memelihara pekerjaan lebih berat dari pada memulainya. Mohon do'akan kami semoga selalu istiqomah dalam kebaikan Perajurit Saba: Kata Pengantar dan Salam

Minggu, 22 Maret 2015

Kata Pengantar dan Salam

Assalaamu'alaikum WR.WB

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرِّحِيْمِ  

{4} اقْرأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الّذِى خَلَقَ {1}  خَلَقَ اْلإِنْسَنَ مِنْ عَلَقٍ {2}  اقَْرأْ وَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ {3}  الَّذِى عَلَّمَ بِاْلقَلَمِ  


          {5} عَلَّمَ اْلإِنْسَنَ مَالَمْ يَعَلَمْ          

Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Bacalah dengan [menyebut] Nama Tuhanmu Yang Menciptakan(1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah(2) Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah(3) Yang mengajar [manusia] dengan perantara kalam(4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya(5)

       Segala puji bagi Allah, maha pemberi karunia, maha pemurah, maha pelimpah pahala dan maha pemberi nikmat tanpa perhitungan. Dialah yang mengundang para kekasih_Nya untuk mendekat dan menggelorakan kerinduan mereka untuk duduk disisi_Nya. Dialah yang setiap malam menjelang pagi berseru, ''adakah yang memohon ampunan? adakah yang bertobat? adakah yang menyampaikan keperluan atau kebutuhan? lalu, aku tunaikan?''

       Dialah yang pada setiap tarikan nafas, pada setiap detik yang lewat berseru, bahwa pintu selalu terbuka bagi orang-orang yang ingin menghadap kepada_Nya, bahwa anugerah senantiasa terulur untuk mereka yang hatinya teguh dan mantap meyakini_Nya, dan bahwa kebaikan_Nya terbentang luas bagi mereka yang senantiasa membuka diri untuk menyambut_Nya. kita diciptakan Allah bukan karena Dia memerlukan kita, melainkan karena kitalah yang memerlukan_Nya.

       Kita bersaksi bahwa Dialah Allah tiada Tuhan selain Dia. yang maha esa tanpa sekutu. inilah kesaksian yang membukakan pintu kesadaran hati untuk menghadap kepada_Nya, menggelorakan kerinduan direlung jiwa, dan mengokohkan pijakan kaki dihadapan_Nya.

       Kita juga bersaksi bahwa junjungan kita Muhammad adalah hamba_Nya, rasul_Nya, kekasih_Nya, makhluk pilihan_Nya, dan manusia terdekat_Nya. Allah menjadikan Beliau sebagai jalan menuju_Nya dan rambu pengarah untuk sampai kepada_Nya. Tiada cara lain agar dicintai Allah kecuali dengan mengikuti jejak Beliau. katakanlah, ''jika kamu (benar-benar) mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu.'' 

       Menghadapkan dan mendekatkan diri kepada Allah sangatlah penting, yang pada zaman sekarang menjadi begitu asing dan banyak ditinggalkan orang. orang lebih suka tenggelam dalam kesibukan yang sebenarnya tidak ada gunanya dan membuang-buang waktu untuk sesuatu yang sia-sia. Banyak dari mereka telah tertipu kehidupan dunia dengan segala yang ditampilkannya. berpaling dari kebahagiaan dan kebaikan hakiki. serta merelakan diri mereka terpuruk dalam keadaan yang sangat mengenaskan.

       Padahal hidup didunia ini tidaklah lama. Semalam adalah waktu yang telah berlalu, apa yang kita selipkan pada malam yang telah lepas dari tangan kita itu? kemarin adalah rentangan hari yang telah lewat, apa yang kita tambahkan pada hari yang takkan pernah kembali lagi itu?. Tanpa terasa, kita sudah memasuki fase kesekian dari perjalanan kehidupan kita. masa kanak-kanak kini hanyalah sebuah kenangan, pahit manis remaja telah menjadi pengalaman yang tak terlupakan, dan kitapun menyongsong masa depan yang abadi. 
wassalaamu'alaikum WR.WB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar