Permulaan kebaikan dipandang ringan, tetapi akhirnya dipandang berat. Hampir-hampir saja pada permulaannya dianggap sekedar menuruti khayalan, bukan pikiran; tetapi pada akhirnya dianggap sebagai buah pikiran, bukan khayalan. Oleh karena itu, dikatakan bahwa memelihara pekerjaan lebih berat dari pada memulainya. Mohon do'akan kami semoga selalu istiqomah dalam kebaikan Perajurit Saba: Tuhan, kuatkan aku

Minggu, 22 Maret 2015

Tuhan, kuatkan aku

Kubiarkan air mata ini terus mengalir
Mengarungi samudera tangis, menyelami haru birunya kehidupan
Yang hendak sampai pada puncaknya
Ketika nikmat cinta-Nya akan kureguk

Air mata ikhlas, air mata syukur
Gambaran betapa nikmatnya terbebani
Saat kalian menghadiahiku dengan tanggung jawab
Ketika kalian menusukku dengan cara terindah

Tetesnya mengiringi kesucian niatku
Untuk tak lagi membuatnya berkata
...........................................................
Walau sakit itu masih dan tetap kurasa

Sorot mata kalian yang seolah menelanjangi
Seakan aku ini telah menjadi narapidana
Yang telah melakukan kesalahan tak terampuni
Jauh terasing dalam titik gelap

Sementara dia tak pernah bertanya
Untuk apa berbuat dosa, jika akhirnya masuk neraka
Tak pula seorang mendekati
Menghibur, mengobati lara dihati

Kucoba mengeraskan hati, menguatkan fikirku
Untuk tetap hormat, patuh
Walaupun kutahu
Semua takkan seperti dulu

Teriring do'a selalu kupanjatkan
Semoga ketulusan perhatianmu kan terbalas
Yang Maha Tahu telah menyusun semua
Keyakinan hati mungkin semua untuk yang terbaik

Namun bolehkah ku memohon satu hal darimu
Untuk tidak lagi mengulanginya kepada orang lain
Karena air mata itu takkan kering hanya karena terik matahari
Takkan surut seiring waktu berlalu

Kesabaran yang berdasar kesadaran
Menjadi tiang kokoh kekuatan iman
Ketulusan hati yang berdiri tegak
Menyempurnakan bagunan cinta kasih-Nya

Tuhan, kuyakin kuasa-Mu melebihi segalanya
Beri aku keikhlasan menghadapi dan melupakan semua
Semoga Kau selalu memberi kesabaran
Seperti yang telah Kau beri padanya

Untuk tetap tersenyum ketika derita menyapa
Untuk tetap ramah ketika amarah datang
Untuk tetap tabah ketika cobaan menerjang
Untuk tetap kokoh ketika guntur fitnah menyambar

Agar selalu bertahan ketika badai cinta-Mu menerpa
Agar tetap menebar senyum termanis saat kenyataan pahit datang menyapa
Agar tetap berlapang dada ketika masalah menjadi suatu penghalang
Agar tetap ikhlash ketika berjuta caci mengoyak hati

Tetap bijak menyikapi berjuta masalah
Tetap kuat disaat tak ada lagi yang mendampingi
Untuk tetap terseok ketika kaki tak mampu lagi tertatih
Utuk tetap menerima dan menjaga hati

Berikan kami kekuatan agar bisa menerobos semua
Menyatukan cita asa, mencapai harapan dan cita-cita
Karena jalan terjal telah kita lalui
Curamnya tebing sudah kita daki

Tuhan, ku takkan berhenti memohon
Seumpama badai kembali menerjang, gelap kembali menyelimuti
Kau kan segera mengutus secercah cahaya
Agar harapan tak pernah sia-sia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar