Kubiarkan air mata ini terus mengalir
Mengarungi samudera tangis, menyelami haru birunya kehidupan
Yang hendak sampai pada puncaknya
Ketika nikmat cinta-Nya akan kureguk
Air mata ikhlas, air mata syukur
Gambaran betapa nikmatnya terbebani
Saat kalian menghadiahiku dengan tanggung jawab
Ketika kalian menusukku dengan cara terindah
Tetesnya mengiringi kesucian niatku
Untuk tak lagi membuatnya berkata
...........................................................
Walau sakit itu masih dan tetap kurasa
Sorot mata kalian yang seolah menelanjangi
Seakan aku ini telah menjadi narapidana
Yang telah melakukan kesalahan tak terampuni
Jauh terasing dalam titik gelap
Sementara dia tak pernah bertanya
Untuk apa berbuat dosa, jika akhirnya masuk neraka
Tak pula seorang mendekati
Menghibur, mengobati lara dihati
Kucoba mengeraskan hati, menguatkan fikirku
Untuk tetap hormat, patuh
Walaupun kutahu
Semua takkan seperti dulu
Teriring do'a selalu kupanjatkan
Semoga ketulusan perhatianmu kan terbalas
Yang Maha Tahu telah menyusun semua
Keyakinan hati mungkin semua untuk yang terbaik
Namun bolehkah ku memohon satu hal darimu
Untuk tidak lagi mengulanginya kepada orang lain
Karena air mata itu takkan kering hanya karena terik matahari
Takkan surut seiring waktu berlalu
Kesabaran yang berdasar kesadaran
Menjadi tiang kokoh kekuatan iman
Ketulusan hati yang berdiri tegak
Menyempurnakan bagunan cinta kasih-Nya
Tuhan, kuyakin kuasa-Mu melebihi segalanya
Beri aku keikhlasan menghadapi dan melupakan semua
Semoga Kau selalu memberi kesabaran
Seperti yang telah Kau beri padanya
Untuk tetap tersenyum ketika derita menyapa
Untuk tetap ramah ketika amarah datang
Untuk tetap tabah ketika cobaan menerjang
Untuk tetap kokoh ketika guntur fitnah menyambar
Agar selalu bertahan ketika badai cinta-Mu menerpa
Agar tetap menebar senyum termanis saat kenyataan pahit datang menyapa
Agar tetap berlapang dada ketika masalah menjadi suatu penghalang
Agar tetap ikhlash ketika berjuta caci mengoyak hati
Tetap bijak menyikapi berjuta masalah
Tetap kuat disaat tak ada lagi yang mendampingi
Untuk tetap terseok ketika kaki tak mampu lagi tertatih
Utuk tetap menerima dan menjaga hati
Berikan kami kekuatan agar bisa menerobos semua
Menyatukan cita asa, mencapai harapan dan cita-cita
Karena jalan terjal telah kita lalui
Curamnya tebing sudah kita daki
Tuhan, ku takkan berhenti memohon
Seumpama badai kembali menerjang, gelap kembali menyelimuti
Kau kan segera mengutus secercah cahaya
Agar harapan tak pernah sia-sia
- Salam
- Tarim
- Dzikir dan Do'a
- Ulumul Qur'an
- Ulumul Hadits
- Kisah
- Kajian
- Biografi
- Mutiara Hikmah
- Artikel
- Puisi
- Video
- Fathib In Memories Part 1
- Fathib In Memories Part 2
- Fathib In Memories Part 3
- Fathib In Memories Part 4
- Fathib In Memories Part 5
- Fathib In Memories Part 6
- Fathib In Memories Part 7
- Fathib In Memories Part 8
- Fathib In Memories Part 9
- Fathib In Memories Part 10
- Fathib In Memories Part 11
- Fathib In Memories Part 12
- Fathib In Memories Part 13
- Fathib In Memories Part 14
- Fathib In Memories Part 15
- Wisata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar