Hadits adalah sumber ajaran Islam setelah Al Quran yang bersumber
dari Rasulullah SAW, berupa siafat-sifat, ucapan, perbuatan, ataupun
taqrir. Berbagai permasalahan muncul setelah Rasulullah SAW wafat,
dikarenakan larangan penulisan Hadits di masa Rasulullah SAW. Dengan
larangan penulisan hadits, maka para sahabat hanya mengandalkan hafalan,
hal tersebut menjadi kelemahan bagi para shahabat yang hafalannya
lemah. Selain itu, penerimaan hadits dari Rasulullah SAW juga beragam,
tidak semua sahabat menerima hadits dalam waktu bersamaan.
Keadaan tersebut menuntut para ulama bekerja keras, melakukan
penelitian secara ketat terhadap Hadits Rasulullah SAW. Terlebih
banyaknya hadits palsu (maudhu) yang bermunculan dari pihak yang tidak
bertanggung jawab. Para ulama membuat kaidah-kaidah,
ketentuan-ketentuan, dan acuan untuk menilai hadits-hadits yang ada.
Kaidah, ketentuan dan acuan tersebut yang dikembangkan menjadi ilmu
hadits.
Ilmu hadits sudah ada sejak periode Rasulullah SAW. Para Sahabat
memahami segala ucapan dan perbuatan, serta mendengarkan dan menyimak
pesan atau nasihat Nabi SAW. Para sahabat memelihara hadits dari Nabi
dengan menghafal dan menyampaikan dengan hati-hati kepada sahabat lain
atau para Tabiin. Begitu juga para Tabiin, mereka memahami, memelihara,
dan menyampaikan kepada Tabiin lain atau Tabi Tabiin (generasi
sesudahnya).
A. PENGERTIAN ULUMUL HADITS
Ilmu Hadits (Ulumul Hadits), secara bahasa berarti ilmu-ilmu tentang
hadits. Kata ulum adalah bentuk jamak dari kata ilmu (ilmu).
Secara etimologis, seperti diungkapkan oleh As-Suyuthi, ilmu hadits
adalah Ilmu pengetahuan yang membicarakan cra-cara persambungan hadis
sampai kepada Rasul SAW, dari segi hal ikhwal para rawinya, yang
menyangkut ke-dhabit-an dan ke-adila-annya dan dari bersambung dan
terputusnya sanad, dan sebagainya (1)
Secara garis besar, ulama hadis mengelompokkan ilmu hadis tersebut ke
dalam dua bidang pokok, yakni ilmu hadits riwayah dan ilmu hadits
dirayah.
1. Ilmu Hadits riwayah
Definisi ilmu hadits riwayah menurut itr, adalah Ilmu yang membahas
ucapan, perbuatan, ketetapan, dan sifat-sifat Nabi SAW, periwayatannya,
dan penelitian lafadz-lafadznya
Objek kajian ilmu hadits riwayah adalah segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi SAW, Sahabat, dan Tabiin, yang meliputi:
~ Cara periwayatannya, yaitu cara penerimaan dan penyampaian hadits dari seorang periwayat (rawi) kepada periwayat lain.
~ Cara pemeliharaan, yaitu penghafalan, penulisan, dan pembukuan hadits.
Ilmu ini tidak membicarakan hadis dari sudut kualitasnya, seperti
tentang adalah(ke-adil-an) sanad, syad (kejanggalan), dan illat
(kecacatan) matan.
Tujuan Ilmu Hadits riwayah adalah memelihara hadis Nabi SAW dari
kesalahan dalam proses periwayatan atau dalam penulisan dan pembukuan.
Selain itu ilmu hadits riwayah bertujuan agar umat Islam menjadikan Nabi
SAW sebagai suri tauladan, sesuai firman Allah SWT dalam Q.S Al Ahzab
(33) :21 Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
2. Ilmu Hadits Dirayah
Ilmu Hadits Dirayah, biasa disebut Ilmu Mushthalah Hadits, Ilmu Ushul
Al-Hadits, dan Qawaid At Tahdits. At Turmudzi mendefinisikan sebagai
Undang-undang atau kaidah untuk mengetahui keadaan sanad dan matan, cara
menerima dan meriwayatkan, sifat-sifat perawi, dan lain-lain.
Ulama yang lain mengatakan bahwa, Ilmu Hadits Dirayah adalah Ilmu
pengetahuan yang berisi tentang kaidah-kaidah unuk mengetahui keadaan
sanad dan matan
Daridefinisi diatas, dapat diketahui bahwa yang menjadi obyek Ilmu
Hadits Dirayah adalah Sanad dan Matan. Dari segi sanad diteliti tentang
keadilan dan kecacatannya, bagaimana mereka menerima dan menyampaikan
hadis. Dari segi matan, diteliti tentang kejanggalan atau tidaknya,
sehubungan dengan adanya nash-nash lain yang berkaitan dengannya.
Dapat disimpulkan bahwa, manfaat mempelajari Ilmu Hadits Dirayah adalah:
~ Dapat mengetahui pertumbungan dan perkembangan Hadits dari masa Rasul SAW hingga sekarang.
~ Dapat mengetahui tokoh-tokoh dan usaha-usaha yang telah dilakukan dalam mengumpulkan, memelihara, dan meriwayatkan hadits
~Dapat mengetahui kaidah-kaidah yang dipakai para ulama dalam mengklasifikasikan hadits lebih lanjut
~ Dapat mengetahui istilah-istilah dan criteria hadits sebagai pedoman dalam mendapatkan suatu hokum syara.
- Salam
- Tarim
- Dzikir dan Do'a
- Ulumul Qur'an
- Ulumul Hadits
- Kisah
- Kajian
- Biografi
- Mutiara Hikmah
- Artikel
- Puisi
- Video
- Fathib In Memories Part 1
- Fathib In Memories Part 2
- Fathib In Memories Part 3
- Fathib In Memories Part 4
- Fathib In Memories Part 5
- Fathib In Memories Part 6
- Fathib In Memories Part 7
- Fathib In Memories Part 8
- Fathib In Memories Part 9
- Fathib In Memories Part 10
- Fathib In Memories Part 11
- Fathib In Memories Part 12
- Fathib In Memories Part 13
- Fathib In Memories Part 14
- Fathib In Memories Part 15
- Wisata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar